bokep indo, bokep luar, memek cerah, memek lembut, sexual intercourse dewasa, cerita sex ngentot, bokep binal

Aku seorang laki-laki biasa, hobiku renang, tinggi tubuhku 178 cm. Aku mempunyai fisik yang Atletis, tinggi, tegap, padat. Tidak heran kalau banyak wanita yang menggoda. Dua Tahun aku sudah menikah dan tinggal bersama dengan mertuaku.

Pernah suatu hari selesai Ibu mertua mandi, telepon berdering. Lalu dia pun keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan sehelai handuk. Aku yang sedang berolahraga angkat beban di luar, juga bermaksud mengangkatnya. Sesampainya aku di dekat telepon, ternyata kulihat Ibu mertuaku sudah mengangkatnya. Saat itulah aku melihat pemandangan yang menggiurkan. Dari belakang kulihat bentuk pangkal pahanya sampai ke bawah kakinya yang begitu bersih. Aku terangsang melihat pantat Ibu mertuaku. Dalam hati berpikir “Kok, sudah tua begini masih mulus aja ya..?”

Beberapa menit setelahnya aku hentikan olahragaku, masuk ke kamar, ambil handuk dan mandi. Saat aku hendak ke kamar mandi, kembali aku melihat pemandangan yang menggairahkan. Melalui celah pintu kamarnya yang tak tertutup, kuintip ke dalam, kulihat bagian depan Ibu mertuaku yang bugil. Kontolku langsung bangun dan tegak melihat payudara yang masih kencang dan sintal ditambah lagi memeknya yang ditumbuhi bulu kemaluan lebat.

Selesai mandi aku membuat kopi dan langsung duduk di depan TV nonton acara yang lumayan untuk ditonton. Tidak lama Ibu mertuaku menyusul ikutan nonton sambil mengobrol denganku.

Yang membuatku kaget adalah, Ibu Mertuaku langsung memelukku dan menciumi pipiku dan leherku aku yang diam saja.

“Ibu kenapa?” tanyaku.
“Ah.. nggak! Ibu cuma mau membelai kamu” jawabnya sambil tersenyum genit.
“Udah ah bu, gak enak dilihat istriku” kataku.
“Kenapa? Istrimu lagi gak dirumah..” rajuk Ibu mertuaku.

Sambil membelaiku, kulihat pancaran birahi tersiar dari matanya. Kuperhatikan Ibu mertuaku masih terus membelaiku. Belaiannya lalu berpindah, dari rambut terus turun ke leher sambil diciumnya perlahan. Aku merinding menahan geli, sementara tangan halusnya bergerilya menyusuri tubuhku. Kaos olahragaku diangkat dan dibukanya, Pentil dadaku diputir2 dia, diusap dan dicium. Kudengar nafas Ibu mertuaku semakin memburu. Dituntunnya aku ke atas ranjang, mulailah pikiranku jorokku datang. Dalam hati aku berpikir “Sesekali boleh nih Dijatahin Sama Ibu mertua, Lagian Dia juga kesepian”.

Tangan kanannya mulai masuk ke dalam celanaku. Aku mengeluh pelan. Kurasakan tangan kanannya meraba-raba dan sedikit meremas-remas Kontol ku dari luar celana dalamku. Merasakan hal itu, Kontol ku pun mulai mengeras dan membesar. Sambil terus meremas dan meraba Kontol ku yang sudah tegang, tangan kirinya berusaha untuk menurunkan celana pendekku. celanaku sudah lepas berikut celana dalamku.

Kontol ku pun sudah berdiri kencang, terus memanjang dan membesar seiring dengan rabaan dan remasan tangan Ibu mertuaku di batangnya.

“Besar sekali Batangmu, Keras lagi! uhh” Ibu mertuaku sambil menoleh kepadaku dan tersenyum mesum. Ibu mertuaku pun mulai beraksi. Kepala Kontol ku diciumnya, sambil tangan kirinya memijit bijiku. Aku mengeluh, mengerang, dan mendesis nikmat, merasakan gerakan erotis yang dibuat Ibu mertuaku.

“Ah, ah.. hhmmh… mmhh Buu..” itu saja yang keluar dari mulutku. Ibu mertuaku terus melanjutkan permainan birahinya dengan mengulum Kontolku. Kupegang kepala Ibu mertuaku yang bergerak naik turun. Bibirnya benar-benar lembut, gerakan kulumannya begitu pelan dan teratur.

Cerita Lainnya: Cerita Intercourse Mantan Tukang Pijat Yang Hypersex
Setelah dikulum sekitar fifteen menit lebih, aku mulai tidak tahan. “Ah, Bu.. aku nggak tahan lagi Bu..” erang nikmatku.

“Hhmm.. mmh, srupph..mmhh” suara Ibu mertuaku menjawabku. Gerakan kepala Ibu mertuaku masih pelan dan teratur. Aku semakin menggelinjang dibuatnya. Tubuhku bergetar-getar. Tak lama tubuhku mengejang keras. Kurasakan nikmat yang luar biasa, seiring dengan menyemburnya spermaku ke mulut Ibu mertuaku.

“Aggghhh…oohhh…akkuuu keeluuaarrr…Buu…”
“Crroootttt… cccrrrroootttt… ccrrrooottttt…”

Kulihat Ibu mertuaku masih bergerak pelan, bibirnya masih menelan kepala kontol ku dengan kedua tangannya yang berlepotan sperma, memegang batang Kontol ku. Dia melihatku dengan tatapan sayunya dan kemudian kembali menciumi Kontolku, geli yang kurasakan sampai ke ubun-ubun kepala.

“Speermaamu banyakk bangett sayang,” Ibu mertuaku sambil menatap mataku.

Aku terdiam lemas sambil melihat Ibu mertuaku datang menghampiriku dan memelukku dengan mesra. Kubantu dia membersihkan mulutnya yang masih penuh spremaku dengan menggunakan kaos olahragaku tadi. Aku duduk di ranjang, telanjang bulat dan berkeringat.

“Ibu nggak merasa ada yang aneh gitu? bersetubuh dengan menantu sendiri?” tanyaku sambil tersenyum.

“Nggak dong sayang, Ibu lagi pengen banget. Daripada Ibu Nyari Brondong bagusan kamu aja” balas Ibu mertuaku genit. Diusap-usapnya dengan mesra batang Kontol ku, sambil tersenyum khas wanita nakal.

Lalu kucium bibir Ibu mertuaku, dia balas ciumanku dengan mesra. Pelan-pelan kucium dia mulai dari bibirnya terus ke bagian leher, dari situ aku ciumi terus ke arah dadanya. Kulitnya masih mulus, Payudaranya masih kencang dan kenyal, perutnya rata, pinggang dan pinggulnya montok, paha, betis dan kakinya kencang.

Kuraba dan kuusap semua tubuhnya dari pangkal paha sampai ke toket nya. Payudaranya kupegang, kuremas pelan dan lembut, kucium dan kugigiti putingnya. Kudengar desahan nikmat dan nafasnya yang tidak beraturan. kujilati perutnya yang indah itu, Tangannya terus meremas dan menjambak rambutku, sementara lidahku melata pelan ke arah memeknya.
“Oouhh Oouuhh Ohh Mmhhh Iyahh sayangg”
“enak ya bu? memek ibu sedap banget nih”

Sampai akhirnya bibirku mencium daerah berbulu miliknya, tercium aroma memeknya yang harum lalu kujilati bibir memeknya.sex dewasa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *